PENDEKATAN BUAH HATI DENGAN METODE M3 (MENSUPPORT,MENDAMPINGI, & MENYELESAIKAN MASALAH )
Madiun – Adanya wabah Covid 19 sejak tahun 2019 yang melanda seluruh dunia, telah mempengaruhi tatanan kehidupan baru bagi seluruh lapisan masyarakat dalam berbagai bidang. Salah satunya, adalah bidang pendidikan. Orang tua disaat adanya pandemi mau tidak mau harus mampu menguasi teknologi guna mengikuti perkembangan dalam mendampingi anak-anaknya selama diberlakukannya pembelajaran secara online. Pendidikan abad 21 saat ini, ditandai adanya era revolusi 4.0 yang dikenal dengan abad keterbukaan dan globalisasi dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai bidang.
Untuk itu KIM Reksogati hadir mendampingi orang tua dan anak didik dalam belajar secara daring di rumah. Di lapangan, banyak orang tua yang kurang paham dalam pembelajaran online anak – anaknya. Mereka kebingungan tentang pembelajaran online melalui zoom meeting, cara mengupload tugas, cara download tugas sekolah dan masih banyak yang belum diketahui orang tua tentang fungsi aplikasi yang ada di hp anak anak mereka. Sehubungan dengan hal tersebut, Kim Sogaten membuat sebuah inovasi dalam membantu orang tua dalam mendampingi anak anak dalam pembelajaran online. Selain itu, Kim Sogaten juga memberikan solusi cara menyelesaikan permasalahan pembelajaran sekolah dalam mata pelajaran yang belum di mengerti melalui Inovasi ini. Inovasi ini diberi judul Pendekatan buah hati melalui M 3 {Mensuport, mendampingi, serta menyelesaikan masalah}.
Kegiatan ini sebagai sasaran utama adalah orang tua dan anak anak sekolah dasar. Cara pelaksanan ini pada awalnya di mulai sejak awal pandemi dimana anak – anak mulai pembelajaran online di rumah masing masing. Saat pertama pembelajaran online di sambut dengan senang hati oleh anak anak karena mereka tidak harus pergi kesekolah, belajar dari rumah. Lama kelamaan mereka bingung bila menemui pembelajaran yang tidak mereka pahami, tanya kepada orang tuanya tidak tahu, tanya ke gurunya harus sesuai jadwalnya, memerlukan data internet yang cukup,harus paham penggunaan aplikasi pembelajaran dan masih banyak lagi kendala yang di hadapi.
Dari sinilah, inovasi ini dikembangkan dengan memberikan pembelajaran secara offline pada awalnya guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam hal materi pembelajaran. Ada beberapa relawan kim yang bekerja membantu anak anak dalam mengatasi kesulitan dalam pembelajaran melalui pemberian pemahaman secara tatap muka. Pelaksanaan kegiatan ini dijadwal satu minggu dua kali di 2 tempat. Relawan ini membantu memberikan pemahaman terhadap materi mata pelajaran yang blm dipahami supaya anak –anak, sehinggga anak betul betul paham apa yang sudah di ajarkan secara online dari sekolah. Dengan memberikan banyak contoh latihan latihan baik secara langsung maupun melaui media pembelajaran. (Ema/kimreksogati)