Kelola Limbah Rumah Tangga Melalui Bank Sampah
Madiun – Sampah menjadi permasalahan serius bagi perkotaan, tak terkecuali di Kota Madiun. Kurangnya kesadaran warga dalam membuang sampah yang masih tidak pada tempatnya, serta kurangnya peralatan dan pengetahuan warga mengenai pengelolaan sampah terutama sampah anorganik sehingga diharuskan adanya tindakan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan program Bank Sampah.
Bank Sampah merupakan sebuah konsep pengumpulan sampah yang dipilah dan memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung pun disebut sebagai nasabah karena sama halnya dengan bank biasa yang memiliki buku tabungan.
Pengelolaan dan pengolahan sampah menjadi fokus utama penanganan sampah yang saat ini tengah serius diberdayakan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelurahan Sogaten. Ketua TP PKK Sogaten, Asringah Sukat mengajak kepada seluruh pengelola untuk menjadi penggerak dan menggiatkan gerakan pilah dan tabung sampah di bank sampah. “Sampah ini jika diolah dan dipilah dengan baik akan menghasilkan sesuatu. Misalnya sampah organik bisa dibuat pupuk dan terbukti bisa membuat tanaman tumbuh subur,” kata Asringah, di sela pertemuan rutin TP PKK dan Dasa Wisma Kelurahan Sogaten, Sabtu (20/11).
Sedangkan, sampah anorganik bisa ditabung di bank sampah yang ada di kelurahan. Konsepnya, sama seperti menabung di bank konvensional. Hanya saja, biasanya ketika menabung kita menyetorkan uang dan mendapat uang. Tetapi di bank sampah kita tidak mengeluarkan modal berupa uang tetapi sampah dan menghasilkan uang serta membantu dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Bank sampah terbukti efektif mengurangi timbunan sampah, mendayagunakan sampah menjadi barang bermanfaat sehingga mempunyai nilai ekonomi, merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah secara benar dan ramah lingkungan, serta menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. (Ema/kimsogaten)